Rabu, 17 Mei 2017

PK Vaganza Ajang Unjuk Bakat Sekaligus Panutan Awal Agenda Besar Fakultas Dakwah

Salatiga - Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah IAIN Salatiga menggelar acara PK Vaganza. Acara tersebut meliputi fashion show, pameran iklan, acoustics music,  dan pres realist pada Selasa (16/05). Acara ini adalah agenda dari mata kuliah Perencanaan Kehumasan (PK). Muna Erawati selaku dosen pengampu mata kuliah PK ini menuturkan bahwa acara PK Vaganza ini sebagai wujud praktik dari mahasiswa untuk mendalami mata kuliah. Dengan adanya praktik semacam ini, mahasiswa dapat lebih memahami lebih dari hanya sekedar teori.
Acara yang berlangsung di Gedung KH. Hasyim Ash'ari Kampus 3 IAIN Salatiga ini mendapat banyak apresiasi dari berbagai kalangan, terutama pihak dekanat yang telah sudi bergabung dan menyaksikan serangkaian acara tersebut. Meski acara tidak dibuka untuk umum, namun banyak mahasiswa dan staf karyawan yang ikut menyaksikan, sehingga launge room mejadi terlihat penuh dan padat. Hal tersebut jauh dari bayangan panitia sebelumnya.
"Meski banyak kendala yang dihadapi, namun saya tidak menyangka bahwa acara ini bisa menjadi pecah," ungkap Bahtiar Hamzah selaku ketua panitia.
Selain untuk ajang mempresentasikan diri dan menguji mental, kegiatan ini juga melatih agar mahasiswa bisa menjadi profesional. "Tidak hanya menguasai materi, namun mahasiswa juga harus bisa mempraktikan. Tujuannya agar terlihat beda dari kuliah yang lain, sehingga tidak bosan. Hal itu juga mengarah pada perkembangan zaman yang nantinya banyak orang yang malas mengurusi masalah tekhnis sehingga membutuhkan EO untuk menggarap acaranya. Jadi mahasiswa harus dilatih profesional mulai sekarang,"
Merujuk pada konsentrasi yang ada di KPI, seperti broadcasting, public relation dan jurnalistik acara ini menjadikan profesi yang diharapkan terlihat, sehingga mahasiswa tidak lagi ragu jika lulus dari KPI nantinya mau kerja dimana. Jika skill dan bakat mahasiswa sudah terbentuk hal tersebut menjadikan semangat pihak dekanat untuk mengembangkan sarana seperti laboratorium recording dan radio, yang rencana akan digarap setelah lebaran 2017.
"Acara PK Vaganza ini juga menjadi ajang sosialisasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas KPI. Kegiatan ini bisa menjadi ajang sosialisasi dan bisnis. Dengan adanya kegiatan seperti ini masyarakat luas bisa tahu terutama calon mahasiswa bahwa KPI mampu berkarya dan bersaing dengan yang lain karena kita punya produk," tutur Mukti Ali selaku Dekan Fakultas Dakwah.
"Nah, untuk bisnisnya, dengan pakaian batik seperti yang dikenakan oleh para model, jika diuplade di media sosial bisa menjadi wadah bisnis. Siapa tahu nanti ada yang memesan batik atau sepatu, kan lumayan," tambahnya.
Harapan kedepannya untuk membuat acara seperti ini bukan hanya dari mata kuliah namun tingkat fakultas bahkan bisa tingkat IAIN. Sehingga dapat memberi kesempatan bagi mahasiswa dari jurusan lain yang juga ingin menunjukkan skill. (Ida Fadilah/KPI)
Foto by : @retnoindriast

Senin, 08 Mei 2017

Manggung di 17 Kota di Indonesia, Akhirnya Sisir Tanah Sampai di Salatiga



Salatiga - Kelompok Belajar Qoriyah Tayyibah (KBQT) menjadi tempat rilis band Sisir Tanah asal Yogyakarta pada Kamis 27 April. Lagu Bahagia adalah judul lagu yang di launching oleh band Sisir Tanah, lagu tersebut diciptakan oleh Bagus Dwi Danto. Lagu dengan genre folk ini bertujuan untuk menggambarkan petani yang bersusah payah dalam memberikan pangan untuk masyarakat.
Pada awalnya Danto berfokus pada sastra, terlebih puisi, namun pada akhirnya merambah ke dunia musik. Dulunya stok tulisan yang dibuat hanya untuk performan art. Tulisan-tulisan sastranya sempat diantologikan namun tidak dipublikasikan, hanya menjadi dokumen pribadi.
Alasan menggunakan nama Sisir Tanah karena menurut Danto nama ini unik dan jelas menggambarkan para petani. Sisir yakni gambaran alat yang digunakan untuk membajak sawah, dan tanah adalah tempat atau lahan yang dibajak. Hal itu menurutnya adalah proses awal yang bermanfaat untuk banyak orang.
Ketika membuat lagu dengan judul Lagu Bahagia, Danto masih terbawa sastra sehingga dalam liriknya pun masih banyak yang bermakna sastra. Lagu ini pada awalnya diciptakan untuk pribadi, namun pada akhirnya berkembang untuk didengarkan kepada orang lain. Pada proses syuting video klip, band Sisir Tanah hanya memakan waktu selama satu bulan. Setelah itu Danto mencari chanel  ke teman-temannya yang ada di seluruh Indonesia dengan tujuan ingin mengenalkan lagu sekaligus ingin mempromosikan lagu untuk rakyat ini.
Sisir Tanah manggung di 17 kota yang tersebar di Indonesia. Awalnya manggung di Jakarta Pusat dan akan diakhiri di Jogja pada tanggal 6 Mei di IFI. Pada awalnya berencana akan manggung di 20 kota di Indonesia namun ada 3 yang kota berhalangan yang terpaksa harus dibatalkan. Hebatnya band Sisir Tanah tour swadaya dengan biaya 0 rupiah karena modal mereka hanyalah sebuah tekad. Hal demikian karena Danto dan kawan-kawan menghubungi teman-temannya untuk membantu me-launching-kan lagu ini, seperti manggung di KBQT.
Pesan yang ingin disampaikan adalah cinta, bagaimana cinta bisa mempengaruhi segalanya. Kata cinta banyak digunakan dalam lirik Lagu Bahagia ini, pemilihan kata tersebut menurutnya bisa mengajak siapa saja yang mendengar untuk menjaga semangat hidup dan menyalakan harapan serta untuk memperjuangkan hidup mereka.
"Ayo bangun semangat hidup!" tutur Danto penuh semangat. "Arah kiblat lagu ini ke kehidupan cinta dan arah yang baik," tambahnya.
Dengan kata cinta Danto ingin mengungkapkan perasaan itu melalui Lagu Bahagia. (Ida Fadilah)

Selasa, 02 Mei 2017

Berlatih Jurnalis Lagi - LPM DinamikA



Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) adalah agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) DinamikA Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pada tahun 2017 ini PJTL dilaksanakan di Kragilan, Pakis, Magelang.

Pembukaan acara pada Jumat, 21 April di Auditorium Kampus 2 IAIN Salatiga. PJTL disambut dan dibuka langsung oleh pembina, Guntur Cahyono. Sedikitnya 50 mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mengikuti acara tersebut.

Tidak tanggung-tanggung acara berlangsung selama 5 hari, hal tersebut menurut panitia sebagai ajang untuk bisa berproses (jurnalis) lebih matang. Hasil dari pelatihan tersebut adalah majalah, majalah yang dibuat oleh masing-masing grup atau kelompok.